Q. mau bertanya nih.
1. kenapa obligasi syariah (sukuk) memakai akad jual beli ya bukan akad hutang piutang? kalau memang alasannya adalah penyertaan modal sehingga ada klausul "bagi hasil", lalu apa bedanya dengan jual beli saham?
2. kenapa saya kok merasa konsep berhutang di bank syariah itu seperti "mengakali syari'at" ya? apa perasaan saya saja atau gimana gitu sehingga ada saja celah untuk pengambilan keuntungan. padahal kan kegiatan dasarnya itu adalah hutang-piutang, kenapa gak pakai akad hutang saja tanpa ada embel2 lain?
mohon teman2 kalau ada ilmu berlebih tolong dibagi. terima kasih.
A. pertanyaan yg bagus,
Utk obligasi sy kurang paham soal itu, maklum background sy beda. Ijin nyimak ya
Sy menabung di bank syariah dan sy juga punya rekening di bank konvensional. Bunga yg sy dpt di bank konvensional tidak sy ambil. Apakah sy sdh cukup berhati-hati?
Tentang obligasi donk....????
Q. Tman2... tolong bantuin saya ya.....
Kalo misalnya perusahaan penerbit obligasi gak dapat melunasi/menebus obligasinya, gmana tuh? trssss.... penanggung obligasi itu menanggung seluruh nominal obligasi ato gak?
TQ
A. ada 2 kemungkinan :
1. perusahaan melunasi obligasi lama dengan menerbitkan obligasi baru,
2. perusahaan mencari pendanaan lain dari penerbitan saham maupun berutang kepada kreditor,
3. jika semua jalan di atas tdk bisa dilakukan berarti perusahaan itu bangkrut kan?
jika demikian adanya maka perusahaan harus melakukan likuidasi. langkah pertama dalam likuidasi adalah menjual aset2 yang dimiliki perusahaan tersebut.
kas yang diperoleh dari likuidasi digunakan untuk membayar obligasi tersebut (ingat, obligasi adalah kewajiban jadi harus diselesaikan)
jika kas dari penjualan aset masih tidak cukup juga, kita harus melihat bentuk perusahaannya, jika berbentuk firma, maka harta pemilik akan disita untuk melunasi,
jika berbentuk PT maka kewajiban pemilik saham hanya terbatas pada modal yang disetor.
Antara Reksadana dengan Obligasi mana yang lebih bagus ya?(info lengkap dapet bintang 5)?
Q. Agan2 sekalian apa sie perbedaan antara obligasi dengan reksadana?
syarat untuk membuka account reksadana dan obligasi apa ja ya?
kamudian biaya untuk membuka 1 accountnya berapa ya utk obligasi dan reksadana?
berapa persen keuntungan yang didapat perbulannya antara reksadana dan obligasi.
berapa lama modal awal bisa ditarik lagi?
Saya Kasi bintang 5 dech klu bisa ngasi info dengan lengkap
A. klo reksadana itu kita membeli unit penyertaan di manajer investasi (MI), nnt si MI ini yg akan 'memainkan' dana kita di saham, obligasi, deposito, dsb sesuai dg profil resiko kita (agresif, moderat, pasif). klo yg agresif biasanya akan dimainkan di saham porsinya 80%, n 20%nya di obligasi. klo moderat berimbang antara saham dg obligasi/ deposito dsb. klo pasif di obligasi dsbnya sekitar 80-90an%.
klo obligasi itu contohnya kyk ORI, kita bisa beli di bank² yg ditunjuk pemerintah. nominalnya biasanya dah ditetapkan, misal per lembar 5jt. bisa dicairkan setelah 3 tahun (klo sebelum 3 th tdk bisa dicairkan, tapi bisa dijual ke pihak lain). nnt biasanya kita dapet bunga yg lebih tinggi dari deposito, utk th 2009 sekitar 12% p.a. cmiiw
klo keuntungan reksadana g bisa dipastikan sebenarnya karena mengikuti perkembangan pasar, kecuali utk yg pasif. bisa lebih besar dari obligasi dan bisa juga lebih kecil, malah bisa aja rugi. setoran minimal ada yg 100rb koq. bisa disetting top up otomatis tiap bulannya. biasanya bisa diambil sewaktu², tapi biasanya klo dibawah 3 tahun, kita dipotong pajak, ada juga yg minimal 2 tahun ato 1 tahun.
kenapa jika harga obligasi naik, tingkat bunganya turun dan berlaku sebaliknya?
Q. ada yang bisa jawab ga'. seperti yang kita ketahiu jika P obligasi naik maka i akan turun... nah aku pengen tahu alasanya apa? apa emang secara otomatis kayak gt atau ada mekanismenya? bagi para pakar2 ekonomi diharap bantuanya :)
A. sbenernya ga terlalu sulit kok.
yg penting lu tau 3 hal, yaitu pertama face value yg tercantum pd obligasi, kedua nilai dr obligasi dan suku bunga ato interest.
nilai dr obligasi itu biasanya berbeda dengan face value yg tercantum pd obligasi, knp? karena adanya perubahan interest ato suku bunga.
contoh:
ada obligasi dengan face value sebesar 1M. tiap tahun dia mbayar bunga sebesar 10% ato 100 jt. jadi si investor akan mendapat bunga sebesar 10% tiap th. tetapi, dipasaran, dengan tingkat resiko yg sama, seseorang bisa mendapat tingkat suku bunga yg lebih tinggi, misalnya sebesar 12%. jadinya investor itukan sebenernya rugi kalo dia beli obligasi itu d harga 1M. untuk mendapat tingkat suku bunga yg sama, yaitu sebesar 12%, maka nilai obligasi tadi hanya sekitar 833 jt. dgn nilai 833jt dan pendapatan tetap sebesar 100jt tiap th, dia akan mendapat bunga sebesar 12%.
jadi, tiap kali terjadi perubahan suku bunga oleh BI, maka nilai obligasi pun akan turut berubah. meningkatnya suku bunga, maka akan menurunkan nilai dari obligasi tersebut krn dengan tingkat resiko yg sama, seseorg bisa mendptkan interest yg lebih tinggi. sebaliknya, bila suku bunga turun, maka nilai obligasi akan meningkat krn obligasi tersebut memberikan suku bunga yg lebih dbanding pasaran.
mudah2an ini sdikit membantu
Perusahaan yg mengeluarkan obligasi?
Q. apa saja nama2 perusahaan yang mengeluarkan obligasi? dan berapa presentase bunganya?
A. Cobalah anda mencari info di Bursa Efek atau perusahaan Sekuritas seperti Dana Reksa dll, karena dari situ anda akan memperoleh perusahaan mana saja yang mengeluarkan obligasi dan juga anda akan mendapatkan info bunga obligasi dari setiap perusahaan yang tercatat di Bursa Efek. Sejauh yang saya tau, berinvestasi pada obligasi hampir sama dengan berinvestasi pada deposito. Kalau deposito anda mengharapkan dapat bunga setiap 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan tergantung jangka waktu deposito yang diambil. Sedangkan untuk Obligasi biasanya bunganya lebih tinggi bila dibandingkan dengan bunga deposito yang kisarannya kurang lebih 3% - 5% / tahun gross. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda.
Powered by Yahoo! Answers