Q. http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/15/15563559/Deklarasi.SBY-Boediono.Tiru.Obama-Biden
Setelah saya memperhatikan deklarasi salah satu calon pemimpin negeri barulah saya tersadar.
Ya Allah, pemimpin kami sangat mengidolakan bangsa Amerika. Maaf, bangsa yang biadap. Bangsa yang menghalalkan menyerang kedaulatan negara lain seperti irak, afghanistan dll. Sangat tidak sesuai dengan cita-cita luhur pendiri bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Bangsa Amerika, bangsa yang belum mendukung kemerdekaan bangsa lain seperti Palestina.
http://www.inilah.com/berita/2009/05/15/107249/bedanya-deklarasi-jk-win-dan-sby/
http://www.pemiluindonesia.com/pemilihan-presiden/biaya-deklarasi-mega-pro-bisa-buat-beli-340-ton-beras-miskin.html
Ya Allah, saya tersadar bahwa pemimpin kami menghambur-hamburkan uang hanya untuk sekedar deklarasi.
Ya Allah, pemimpin kini masih saja melanjutkan terus berhutang dengan bangsa lain dengan salah satu alasan bahwa pendapatan per kapita rakyat terus bertambah, Pada tahun 2008 angka PDB per kapita diperkirakan mencapai Rp. 21,7 juta (US$ 2.271,2). Padahal kita sadar bahwa indikator ini tidak memperlihatkan keadaaan ekonomi rakyat sesungguhnya karena kesenjangan pendapatan dimana pendapatan tinggi hanya diperoleh dari sebagian kecil rakyat seperti maaf, salah satu cawapres yang melaporkan kekayaan lebih dari 1.5 Trilyun. Klo indikator PDB per kapita per bulan maka terlihat sebesar Rp. 21.7 juta / 12 bulan = Rp. 1.750.000 per bulan. Padahal kebanyakan rakyat mendapatkan penghasilan dibawah pendapatan minimum rata-rata Rp. 900.000 (UMR Perusahaan rata-rata).
Ya Allah, pempimpin kami masih saja rela menggunakan uang rakyat (pendapatan negara) untuk membayar bunga dan pokok hutang luar negeri, surat utang negara dll disisi lain juga rela membayar bunga SBI dimana bank-bank nasional meletakkannya di BI dari simpanan para-para kapitalis (rakyat-rakyat kami yang berpendapatan tinggi).
Ya Allah, sadarkanlah pemimpin kami, tunjukilah mereka jalan yang lurus.
Wassalam
Baca juga :
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/05/19/seruan-umat-islam/
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/05/19/rezeki/
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2009/05/21/konsep-ekonomi-berdasarkan-ketuhanan/
A. Setuju mas,gimana bangsa kita bisa hidup adil dan makmur,wong masih banyak para pemimpin kita yang rakus dan matanya ijo kalo sudah lihat epeng banyak,mereka tidak sadar bahwa harta mereka itu tidak mengekalkannya,sekejap mata klw Tuhan ''kun fayakun'' hilang semua,kami merindukan seorang pemimpin yang adil,bijaksana,jujur dan amanah,bukan pemimpin yang rakus,kayak coyote ugly yang saling berebut makanan di jalanan,kita tidak butuh dewan pengkorupsi,pemerkosa,penyiksa rakyat.kita tidak butuh majelis penteror rakyat,yang kami butuh pemimpin,DPR,MPR,yang amanah dan mengayomi masyarakat demi terciptanya bangsa ya adil dan makmur.
Salam
pertanyaan ekonomi basic?
Q. 1.apakah yg dimaksud dgn defisit anggaran pada suatu negara?
2.apakah pd waktu suatu negara menerbitkan surat utang dan dibeli oleh asing akan membuat mata uangnya menguat sementara pada saat itu? (krn adnya penukaran rupiah-mata uang asing), begitu pula -pada saat suatu negara membayar surat utangnya kepada asing, apakah akan terjadi pelemahan rupiah?
3.negara kan bs mencetak uang sebyk yg dia mau, mengapa suatu negara msh sj sering mengatakan kekurangan dana utk membiayai berbagai hal? utk apa uang lebih pemerintah kalau dia bs mencetak uang yg membuat kasnya bertambah? klo diblg mencetak uang akan menimbulkan inflasi, bukannya klo semakin byk pendapatan pemerintah, pendapatan yg disalurkan tsb jg akan menimbulkan inflasi? (inti pertanyaan sy adl ngapain ada perhitungan surplus-minus dlm suatu negara klo dia bs mencetak uang lebih, kalau dikatakan utk keseimbangan menahan laju inflasi, toh surplus negara tsb semakin byk malah akan menimbulkan inflasi yg semakin tinggi jg donk krn pasti akan dibelanjakan jg)
terima kasih atas jawabannya dan semoga pertanyaan sy dpt dimengerti :)
A. Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN, dan tindakan ini membuka peluang masuknya investor asing yang berinvestasi di Indonesa.
Demokrasi di ujung tanduk?
Q. Obama bersikap realistis pada kondisi negerinya dengan beralih dengan strategi damai terhadap Islam daripada perang seperti yang digencarkan sekutunya Israel. Ekonominya morat-marit dilanda krisis. Utangnya 11,3 triliun dollar, merupakan yang terbesar di dunia. Belakangan ada tanda-tanda China mulai enggan membeli obligasi Amerika Serikat. Selama ini China merupakan negara pembeli obligasi atau surat utang dari Amerika terbesar â selain negara di Timur Tengah dan Jepang.
Entah kemana lagi Amerika Serikat menambah utang bila China dan Timur Tengah telah menghindar. Padahal program Obama untuk melawan krisis membutuhkan dana ratusan milyar dollar, antara lain, untuk pembangunan proyek-proyek infra-struktur.
Krisis dunia yang kini menekan AS membuat Obama tidak bisa mengatakan lain kecuali mengakui bahwa dia belum memiliki program apa-apa untuk mengataasi krisis.
Apakah ini tanda-tanda kebangkrutan A.S. Sang Bapak Demokrasi?
A. US will not be the same country it had been.................ever.
Democracy in the US died 8 years ago when the stupid Bush won the election.
........................Democracy is OVER RATED..........................
Cara apa yang kita lakukan agar negara indonesia terbebas dari utang luar negri?
Q. Sekarang ini Bangsa Indonesia lagi terjerat utang yang begitu besar, bagaimana caranya agar semua itu bisa dilunasi tanpa memberatkan masyarakat.
A. Ikutan berbagi ah, bro...
Pernyataan presiden tentang kemandirian ekonomi hanya retorika dan omong kosong. Indikasinya sudah terlihat dari pernyataan para menteri perekonomian (Boediono, Sri Mulyani, Paskah Suzzeta) yang menyatakan akan kembali melakukan pembicaraan utang luar negeri dengan negara kreditor secara bilateral (G to G) bukan lagi melalui CGI.
Kemudian Sri Mulyani menambahkan bahwa beberapa negara atau lembaga keuangan internasional, seperti ADB, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Islam (IDB), masih memiliki keinginan besar untuk memberi pinjaman pada Indonesia. Termasuk China juga memberikan tawaran pinjaman.
Selain itu, menurut Sri Mulyani, Indonesia bisa mengandalkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai defisit anggaran.
Gw berpendapat bahwa sikap para menteri perekonomian tersebut justru akan menjerumuskan Indonesia ke dalam jebakan utang yang lebih berat. Selain menghambat tumbuhnya kemandirian ekonomi nasional, utang luar negeri juga telah mengakibatkan kontraksi belanja sosial, merosotnya kesejahteraan rakyat, serta melebarnya kesenjangan ekonomi. Indonesia-pun menjadi menjadi tergantung pada pasar luar negeri, modal asing, dan pembuatan utang luar negeri secara berkesinambungan.
Jadi, entah kapan kita bisa bebas dari urang luar negeri, bro...
Bagaimana saya harus menalar pernyataan Men-Keu ?
Q. tertera di running text disebuah staiun tv , Men-Keu :"Negara banyak hutang tidak membahayakan bangsa ".
A. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri surat kontrak perjanjian pinjaman utang luar negeri yang dilakukan pemerintah Indonesia. KPK mengindikasi pembuatan kontrak pinjaman itu tidak memiliki payung hukum yang jelas.
"Untuk membuat loan agreement harus ada RPJM-nya (Rencana Pembangunan Jangka Menengah). Sekarang itu tidak ada, tiba-tiba ada hutang. Padahal dalam undang-undang Keuangan Negara, pinjaman yang tidak ada payung hukumnya tidak bisa masuk dalam struktur APBN," kata Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, Haryono Umar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (19/2/2009).
Haryono menjelaskan, dari total pinjaman hanya sekira 44 persen hutang luar negeri yang dipergunakan. "Kenapa dia mengutang tetapi tidak digunakan?" tandasnya.
Mengutip audit BPK Juni 2008 soal pengelolaan utang luar negeri, Haryono memaparkan temuan mengenai sistem adaminstrasi pengelolaan pinjaman utang yang buruk. "Ada dokumen-dokumen kontrak loan agreement yang tidak ada," ucapnya.
Akibat sistem kelola administrasi utang yang buruk, negera dibebankan biaya tambahan sekira Rp2.02 triliun. "Meski belum menerima pinjaman, kita (pemerintah) harus membayarkan comitment fee dan biaya-biaya tambahan lain," jelasnya.
BPK sendiri telah mengaudit 66 loan agreement senilai Rp45,29 triliun dari 2.214 loan agreement, yang berstatus fully disbursed dengan nilai Rp917.06 triliun.
Untuk itu, KPK berencana meminta klarifikasi kepada pihak yang terkait yakni Departemen Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Bank Indonesia. "Kenapa hutang tersebut bisa muncul dan sebagian tidak digunakan. Kita mencari informasi karena ini menyangkut keuangan negara,"
Powered by Yahoo! Answers