Q. 1. Berapa jumlah minimal untuk berinvestasi reksadana (tolong sertakan nominalnya)?
2. Berapa jangka waktu untuk berinvestasi reksadana (bulan/tahun)?
3. Banyak yang berpendapat bahwa investasi reksadana ada resikonya, apakah resiko dari berinvestasi reksadana?
A. contoh reksadana berikut:
reksadana bisa dibeli setiap saat, kapan saja. Tidak masalah Anda tinggal di kota kecil sekalipun. Yang penting, ada bank untuk melakukan transaksi, dan ada jasa pos untuk penyampaian dokumen-dokumennya. Khusus untuk reksadana BSM Investa Berimbang, reksadana ini dijual secara eksklusif di semua cabang Bank Syariah Mandiri (BSM). Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah mendatangi BSM terdekat di kota Anda untuk membeli dan menjual reksadana tersebut.
Reksadana tidak memiliki jangka waktu seperti deposito. Reksadana dapat dibeli kapan saja dan dijual kapan saja. Tidak ada jatuh tempo. Ini mirip seperti Anda membeli emas atau membeli tanah. Anda beli dengan harga tertentu pada saat itu, lalu Anda bisa jual lagi dengan harga pada saat menjualnya, sehingga reksadana ini tidak perlu diperpanjang. Anda bisa menyimpannya sesuka Anda. Atau menjualnya pada saat harganya sudah naik.
Ingat, reksadana itu mirip dengan membeli barang seperti emas atau tanah, jadi tidak memberikan keuntungan pasti dalam periode tertentu. Sekali lagi, reksadana tidak memberikan keuntungan pasti per periode tertentu. Kalau harganya naik, lalu Anda jual, maka keuntungan Anda berupa selisih harga tersebut. Reksadana tidak memberikan bunga atau bagi hasil secara langsung.
Selain reksadana BSM Investa Berimbang, saat ini ada belasan reksadana syariah di Indonesia. Di antaranya yaitu Danareksa Indeks Syariah (DINAR), Danareksa Syariah Berimbang, PNM Ekuitas Syariah, PNM Dana Syariah, PNM Syariah, TRIM Syariah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap Anda bisa sambangi situs BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dan mendapatkan daftar reksadana serta kinerjanya selama ini. Selamat berinvestasi.
---------------
Reksadana memang salah satu produk investasi yang sangat menjanjikan. Dengan berbagai keuntungan atau kemudahan yang diberikan Reksadana seperti, murah, aman, diversifikasi, likuid dan dikelola oleh menejer investasi yang profesional, akan tetapi tetap saja Reksadana diselimuti oleh beberapa risiko yang harus Anda cermati sebelum Anda lepas landas bermain di reksadana.
Risiko pertama yang harus dipertimbangkan dalam risiko menurunnya nilai aktiva bersih (NAB). Kenaikan atau keuntungan dari bertransaksi di reksadana adalah kenaikan dari nilai aktifa bersih (NAB) dari reksadana tersebut kecuali reksadana pasar uang. Tapi harus diingat juga bahwa NAB mungkin mengalami penurunan yang mengakibatkan kerugian bagi Anda investor.
Resiko kedua, dilihat dari kondisi makro dari sebuah negara, yaitu risiko yang disebabkan oleh kondisi ekonomi maupun politik. Dengan kondisi ekonomi yang amburadul dan politk suatu negara yang kurang kondusif akan menyebabkan banyak investor, baik lokal maupun investor asing, hengkang dari pasar modal yang pada akhirnya akan berakibat kepada penurunan NAB dari reksadana.
Risiko yang lain adalah risiko likuiditas. Walau reksadana merupakan investasi yang sangat likuid, tapi bila Anda mengikuti berita beberapa waktu lalu, di mana investasi reksadana mengalami penurunan drastis karena krisis moneter yang berkepanjangan, mengakibatkan banyak investor yang mengambil atau mencairkan dananya dengan menjual unit penyertaan yang dimiliki, walau rugi. Hal ini menyebabkan menurunnya nilai NAB reksadana tersebut.
Demikianlah beberapa risiko yang menurut hemat kami menyelimuti investasi reksadana. Kami sangat menganjurkan agar Anda pelajari seluk-beluk reksadana, baik potensi keuntungan maupun risiko yang terkandung, sehingga tidak mengakibatkan stress bagi Anda dan keluarga. Semoga membantu Anda
gimana cara mendapatkan produk reksadana di kota kecil?
Q. apakah reksadana bisa di lakukan dengan sekali setor atau rutin tiap bulan?mohon jawabanya
A. Salam super :P
Untuk reksadana anda bisa pilih jenisnya dulu yaitu Reksadana Saham,Terproteksi,DLL Bisa anda tanyakan ke sekuritas...
untuk mendapatkannya anda bisa ke Kantor sekuritas atau bank2 yg melayani penjualan UNIT Reksadana... Satuan reksadana biasanya di sebut Unit link..
Contoh: anda investasi di reksadana saham Rp 1jt. Dengan nilai unit 500 perak/ unit nah itu 1jt di bagi 500 Perak = berapa unit anda peroleh..
Kalau bicara berapa kali setor atau Berapa perlu deposit,bermacam2
Biasanya ada nilai minimal yg di tentukan Perusahaan Sekuritas atau bank2 terkait.. Ada yg menyuruh minimal deposit 1jt ada 5jt DLL..
kalau anda mau nyetornya per bulan Bisa juga...Tergantung anda berapa Investasi / Bulannya
intinya bebas kok Anda mau investasi sekali Setor atau per bulan:
Contoh: anda deposit 10jt dan perbulannya secara rutin 1jt Boleh kok,sambil itung2 disiplin menabung...
Contoh lain: Anda investasi Sekali setor sejumbalh 10jt, dengan asumsi 500perak /unit nah umpama Setahun-2 tahun lagi unit anda naik menjadi 1000/Unit. Terjadi kenaikan sebanyak 100% jadi uang anda kurang lebih 20jt..
Kalau di hitung2 Lebih untung investasi secara rutin /bln.. di samping sambil menabung, dan Unit anda tentu akan bertambah setiap bulannya... Dan tentunya Untungnya berlimpah
Jadi semua Keputusan investasi di tangan anda..
Sekian dari saya semoga anda dapat mengerti
saya ingin berinvestasi reksadana?
Q. Jika ingin berinvestasi reksadana modal minimumnya brp ya? Syaratnya apa aja? Minimum usianya brp tahun? Terus cara membeli reksadananya gimana ya? Tolong jelaskan secara rinci ya.. Please.. Kpingin bngt nieh..
A. Modal minimum : bervariasi mas jemmy, mulai dari 200, 250, 500, 1 juta, 5 juta, tergantung reksadananya dan agen penjualnya.
syarat : punya uangnya dan paling KTP...
cara membeli ada dua : 1. pergi ke perusahaan sekuritas penjual reksadana dan 2. ke agen penjual reksadana.
perusahaan sekuritas antara lain : Schroder, Fortis, Panin sekuritas, Trimegah, Batavia Prosperindo, Bahana, dan lain-lain.
Agen Penjual : Bank Mandiri, Bank Niaga, Commonwealth dan lain-lain
jika anda memang bener-bener niat beli, saya sarankan anda ke commonwealth atau mandiri, kedua bank tersebut menjual produk reksadana dari beberapa Manajer Investasi. Berbeda jika anda ke perusahaan sekuritas, anda pasti akan diarahkan membeli produk mereka saja.
jika anda sudah paham perbedaan kinerja manajer investasi maka anda bisa memilih lebih lanjut nantinya, sementara ini anda bisa analisa dan bandingkan kinerja beberapa manajer investasi melalui produk-produk mereka.
Commomwelath dan mandiri juga menyediakan fasilitas autodebit agar anda tidak repot dalam cost averaging investasi Reksadana anda. commwealth saya rasa lebih unggul akrena bisa internet banking dan memberikan diskon buy fee.
silakan email ke mtaufiqismail@yahoo.co.id jika ingin tanya lebih lanjut
jenis reksadana apa yg menjamin ?
Q. temen temen ada yg tau ga...
jenis reksadana apa yg menjamin modal pokok tidak akan kurang ktika jatuh tempo..........
bahkan return nya besar..........?
jenisnya apa ?
modal minimnya apa ?
Tq.......
A. Assalamualaikum !
Jika anda bertanya tentang reksadana yg menjamin, maka reksadana terproteksi adalah jawabnnya. tp menjamin bukan "jaminan". return reksadana terproteksi tergolong moderat berkisar antar 13 - 15 % p.a. Resiko tetap ada, yakni resiko kredit ( credit risk). dana di reksadana terproteksi salah satunya diinvestasikan di obligasi. Jika ada kegagalan dari emiten, maka inilah risiko kredit. Jika Anda seorang muslim, maka investasi berbasis usaha riil lebih halal dan barokah, jelas keuntungannya dan membantu perekonomian ummat. Harta menjadi haram bukan sj karena cara memperolehnya namun juga disebabkan cara memanfaatkannya.
Terima kasih, semoga membantu !
info lebih lanjut hubungi 08566329470
atau
http://www.investasidomba.blogspot.com
mana yang lebih baik, investasi di reksadana atau langsung di bursa saham yang berdiri sendiri?
Q. investasi reksadana lewat bank atau investasi di securitas non bank
A. Untuk berinvestasi anda harus mengerti betul resikonya:
1. Resiko tinggi dengan Return yang Tinggi
2. Resiko Menengah dengan Return Menengah
3. Resiko Kecil dengan Return yang kecil pula,
Apabila anda ingin mendapatkan return yang tinggi anda bisa berinvestasi di bursa saham, tentunya resikonya juga cukup besar, krn anda harus pintar2 menempatkan dana anda,
atau di reksadana dengan adanya Fund manager anda bisa menempatkan dana pada produk yg memiliki resiko menengah seperti Obligasi atau pasar uang dengan resiko lebih kecil.
Ok, coba pertimbangkan dahulu sehingga langkah yg anda pilih adalah yg terbaik. Selamat Berinvestasi
Powered by Yahoo! Answers