Q.
A. reksadana itu seperti tabungan di bank, bedanya di reksadana , semua dana kita di investasikan di saham.
jadi kategori high risk , high return.
untuk sekarang ini, harga saham sedang stagnasi, naik susah, turun sedikit2.. belum bergairah untuk naik.. dan juga sulit bisa di prediksikan bisa turun lagi.
untuk jangka pendek , 1 s/d 3 tahun, sebaiknya jauhi saham dulu deh
karena krisis global belum menunjukkan tanda2 segera pulih.
untuk jangka panjang di atas 5 tahun, boleh lah investasi di sana...
karena prediksi dan histori mengatakan , saham akan kemabali naik seiring membaiknya ekonomi dunia.
dan kalau dana yg di masukkan ke investasi , sebaiknya dana yg nganggur , yg kita tidak pake dalam jangka waktu dekat.
contoh:
punya 500 juta, mungkin 2 tahun lagi mau nikah, butuh 200 juta, dan tiap bulan uang beputar untuk bisnis 100 juta, dan uang yg tidak terpake sisanya 200 juta, jadi sebaiknya yg di invest cukup maksimal 100 juta saja...
kl kita investasikan 400 juta, itu sangat beresiko, karena kl harga saham stagnan di sana atau turun, kita harus cut lost, atu kita wait dan see saja, uang tidak bisa di putar dan di pake utk married.
tapi kl cuma 50 juga, itu kan sudah pasti uang pasif, jadi kita nunggu 5 tahun ke depan pun gak mengganggu kita..
Pengen tahu mengenai reksadana?
Q. 1. Berapa jumlah minimal untuk berinvestasi reksadana (tolong sertakan nominalnya)?
2. Berapa jangka waktu untuk berinvestasi reksadana (bulan/tahun)?
3. Banyak yang berpendapat bahwa investasi reksadana ada resikonya, apakah resiko dari berinvestasi reksadana?
A. contoh reksadana berikut:
reksadana bisa dibeli setiap saat, kapan saja. Tidak masalah Anda tinggal di kota kecil sekalipun. Yang penting, ada bank untuk melakukan transaksi, dan ada jasa pos untuk penyampaian dokumen-dokumennya. Khusus untuk reksadana BSM Investa Berimbang, reksadana ini dijual secara eksklusif di semua cabang Bank Syariah Mandiri (BSM). Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah mendatangi BSM terdekat di kota Anda untuk membeli dan menjual reksadana tersebut.
Reksadana tidak memiliki jangka waktu seperti deposito. Reksadana dapat dibeli kapan saja dan dijual kapan saja. Tidak ada jatuh tempo. Ini mirip seperti Anda membeli emas atau membeli tanah. Anda beli dengan harga tertentu pada saat itu, lalu Anda bisa jual lagi dengan harga pada saat menjualnya, sehingga reksadana ini tidak perlu diperpanjang. Anda bisa menyimpannya sesuka Anda. Atau menjualnya pada saat harganya sudah naik.
Ingat, reksadana itu mirip dengan membeli barang seperti emas atau tanah, jadi tidak memberikan keuntungan pasti dalam periode tertentu. Sekali lagi, reksadana tidak memberikan keuntungan pasti per periode tertentu. Kalau harganya naik, lalu Anda jual, maka keuntungan Anda berupa selisih harga tersebut. Reksadana tidak memberikan bunga atau bagi hasil secara langsung.
Selain reksadana BSM Investa Berimbang, saat ini ada belasan reksadana syariah di Indonesia. Di antaranya yaitu Danareksa Indeks Syariah (DINAR), Danareksa Syariah Berimbang, PNM Ekuitas Syariah, PNM Dana Syariah, PNM Syariah, TRIM Syariah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap Anda bisa sambangi situs BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dan mendapatkan daftar reksadana serta kinerjanya selama ini. Selamat berinvestasi.
---------------
Reksadana memang salah satu produk investasi yang sangat menjanjikan. Dengan berbagai keuntungan atau kemudahan yang diberikan Reksadana seperti, murah, aman, diversifikasi, likuid dan dikelola oleh menejer investasi yang profesional, akan tetapi tetap saja Reksadana diselimuti oleh beberapa risiko yang harus Anda cermati sebelum Anda lepas landas bermain di reksadana.
Risiko pertama yang harus dipertimbangkan dalam risiko menurunnya nilai aktiva bersih (NAB). Kenaikan atau keuntungan dari bertransaksi di reksadana adalah kenaikan dari nilai aktifa bersih (NAB) dari reksadana tersebut kecuali reksadana pasar uang. Tapi harus diingat juga bahwa NAB mungkin mengalami penurunan yang mengakibatkan kerugian bagi Anda investor.
Resiko kedua, dilihat dari kondisi makro dari sebuah negara, yaitu risiko yang disebabkan oleh kondisi ekonomi maupun politik. Dengan kondisi ekonomi yang amburadul dan politk suatu negara yang kurang kondusif akan menyebabkan banyak investor, baik lokal maupun investor asing, hengkang dari pasar modal yang pada akhirnya akan berakibat kepada penurunan NAB dari reksadana.
Risiko yang lain adalah risiko likuiditas. Walau reksadana merupakan investasi yang sangat likuid, tapi bila Anda mengikuti berita beberapa waktu lalu, di mana investasi reksadana mengalami penurunan drastis karena krisis moneter yang berkepanjangan, mengakibatkan banyak investor yang mengambil atau mencairkan dananya dengan menjual unit penyertaan yang dimiliki, walau rugi. Hal ini menyebabkan menurunnya nilai NAB reksadana tersebut.
Demikianlah beberapa risiko yang menurut hemat kami menyelimuti investasi reksadana. Kami sangat menganjurkan agar Anda pelajari seluk-beluk reksadana, baik potensi keuntungan maupun risiko yang terkandung, sehingga tidak mengakibatkan stress bagi Anda dan keluarga. Semoga membantu Anda
Gimana caranya investasi di reksadana?
Q. minta bantuannya, dong, gimana sih caranya investasi di reksadana? terutama di reksadana pendapatan tetap (RDPT)?
saya blank banget nih masalah ini... kalo ada yang ngerti, minta tolong dijelasin yah langkah demi langkah.
(udah dicari di google kok, tapi ga ngerti. jadi mohon dijelasi dengan bahasa yg sederhana aja)
terima kasih sebelumnya buat penjelasannya
A. Untuk membeli reksadana, anda dapat datang ke bank Mandiri terdekat ataupun Bank Commonwealth. Kedua bank tersebut bekerja sama dengan Manager Investasi untuk menjual produk reksadana. Anda tinggal tanyakan ke CS di bank tersebut tentang prosedur dan persyaratan pembeliannya.
Secara umum, yg dilakukan hanya :
1. Buka account di Bank tersebut kalau belum punya.
2. Memilih jenis reksadana dan manager investasi yang diinginkan.
3. Mengisi form pembelian
4. Selesai
Sebagai tambahan, perbanyak bacaan dan informasi tentang reksadana agar pemilihan reksadana sesuai dengan profil resiko dan tujuan keuangan anda ke depan.
reksadana yg untung gde?
Q. Sy tahu bhwa smakin tinggi return yg diharapkan, semaking tinggi resiko ( i heard from people) , nah reksadana apa yg paling menguntungkan dan berapa harga paling rendahnya?
A. Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.
1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan
Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.
2. Risiko Likuiditas
Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.
3. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.
4. Risiko Default
Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.
Reksadana???????????????????
Q. Gw pgn Investasi di Reksadana gmn caranya y trs bank atau perusahaan apa yang bisa nyalurin investasi gw ???????
A. Ada beberapa perusahaan sekuritas yg memiliki reksadana (trimegah,citibank, danareksa dll) or bank2 tertentu jg ada (coomonwealth, niaga) dll. BCA n Mandiri jg mulai mengeluarkan produk reksadana. Km bisa lihat daftar harga NAB n perusahaannya di koran Bisnis Indonesia. Ada 4 jenis reksadana:reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap (1 lg lupa). Km dtg aja ke salah satu perusahaan yg ada d kotamu n tanya aja k marketing or CSO nya.
Powered by Yahoo! Answers